Rabu, 21 Desember 2011

Seminar Wirausahawan

Ikuti Seminar Wirausahawan dengan Tema :
«CARA DAHSYAT JADI PENGUSAHA & INDAHNYA BERBAGI…»
Anda akan mendapatkan : Bagaimana Memulai Bisnis Dengan Modal NOL Menghadapi Rasa Takut Menjadi Kekuatan Dahsyat | Tips Berinvestasi Yang Aman dan masih banyak lagi yang lainya..

DAFTAR SEKARANG HANYA:
ü      Rp. 80.000,-/Orang | Rp. 150.000,-/2 Orang
ü      DISCOUNT 10% Jika Pembelian Tiket Dengan Cara Transfer
ü      5% Dari Total Penjualan Tiket Akan Di Sedekahkan Langsung Ke Panti Asuhan

Info selengkapnya hubungi :
Gita 0778 782 782 5

Peringatan Dini:

SETELAH MENGIKUTI SEMINAR INI DIHARUSKAN ACTION DAN SIAP–SIAP Over Dosis! DIJAMIN INI BUKAN SEMINAR MLM lho!!! 100% GARANSI UANG KEMBALI Kalau Tidak Berasa Manfaatnya.

Senin, 07 November 2011

Cukup Itu Berapa??

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata “cukup”. Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.
 
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata “cukup”. Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?
 
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. “Cukup” jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.
 
Belajarlah untuk berkata “Cukup”

Jumat, 21 Oktober 2011

Di Usia 29 Tahun

Terima kasih untuk  semua keluarga, sahabat2, saudara2, temen2, fans2 (macam betul aja punya fans..he he..)..pokoknya semuanya yang sudah memberikan doa kepadaku  di usia ku yang ke 29 tahun. Entah dengan apa aku membalas semua doa dan kuenya untuk tim marketing, yang udah berhasil ngerjain…(seumur2 di Ramako bru X ini dapat kejutan begincong)..he he he…yang jelas kuenya enak buanget…  syukran…syukran…

Tentunya masih banyak impian, harapan, cita2 yang masih belum terkabul..semoga semuanya bisa terkabul meskipun entah kapan waktunya nanti…yang jelas tidak bosan2nya bersabar, berusaha dan berdoa…oh iy 1 lagi dan BERMIMPI…he he he..

Banyak juga harapan2ku untuk diri sendiri, keluarga2, sahabat2, saudara2, teman2 semuanya…pada saat aku menulis ini keluar lagunya DP ma Ahmad Dhani “Diam-Diam”…ha ha…jadi terinspirasi….Diam jika tidak perlu dibicarakan….Diam jika ada yang diperhatikan…Diam jika punya duit sedikit dan banyak…Diam jika menyayangi orang lain…Diam jika dalam keadaan marah/Emosi…Diam jika jadi pusat perbincangan…Diam jika ada masalah apa aja…Diam jika berbuat kebaikan…Diam jika yang lain berbicara…banyak banget ya…sebenarnya masih banyak Diamnya…tapi segini ajalah pasti sudah cukup mewakili…

Untuk semuanya mari kita belajar untuk Diam, tp bukan untuk semua hal…ada saat2 dimana kita yang harus menjadi pembicaranya…juga belajar untuk mengeluarkan kata2 yang selalu bermanfaat bagi orang lain..belajar untuk merangkul semua sahabat dan teman2…belajar merubah diri menjadi lebih baik….belajar selalu semangat dan optimis  melakukan apapun…dan belajar untuk ikhlas dan sabar…

Dan ku yakin kita semua pasti bisa…Ku mencintai kalian semua…

Senin, 17 Oktober 2011

TAWARAN BISNIS

Ada banyak sekali tawaran bisnis online dengan iming-iming jutaan rupiah / bulan.
Tapi apakah anda tau, bisnis mana yang sudah benar-benar terbukti berhasil?

Mari belajar dan berbisnis bersama d'BC Network
Jaringan online yang sudah terbukti
menghasilkan RATUSAN jutawan dari bisnis online.

Ada Beberapa Alasan Utama

Semakin Banyak Orang Berbisnis dan Bekerja Dari Rumah!!


  • Penghasilan tambahan
  • Penghasilan utama
  • Fleksibel mengatur waktu bekerja
  • Tabungan masa depan
Bukanlah hal yang mudah ;-)
Apalagi untuk Anda yang masih bekerja kantoran.

Waktu habis untuk ngantor? Meeting? Capek di jalan? Tidak punya modal?

Hanya di jaringan ini Anda bisa mulai membangun bisnis dengan segala keterbatasan diatas!

Bisnis dengan modal awal pendaftaran Rp.39.900,- saja Untuk menghasilkan jutaan rupiah per bulan??

Belum banyak bisnis yang dikhususkan untuk Anda yang ingin dapat produktif MENGHASILKAN UANG untuk membantu keuangan keluarga sambil tetap menjalankan peran sebagai ayah, suami, istri, ibu, anak, atau bahkan mahasiswa yang menginginkan penghasilan sendiri!
Betul kan?

Namun…
BUKAN hal yang mustahil !

Miliki Bisnis Sendiri dengan Pemanfaatan Internet dan…
dengan mengalihkan sejumlah belanja bulanan Anda
pada produk yang dijual !! 


Info selengkapnya klik 

http://www.dbc-network.com/?id=onlinegita



 

 

 



Minggu, 16 Oktober 2011

MIMPI SAAT INI

Tanpa disadari usia sudah hampir kepala 3, me-review kembali apa yang sudah terjadi, mengingat kembali mimpi-mimpi terdahulu yang mungkin ada beberapa yang belum tercapai. Memikirkan kapan mimpi-mimpi itu akan menjadi kenyataan.

Bingung juga nech jawabnya kalau ditanya "emang mimpinya apa?"...masalahnya mimpi itu terlalu banyak...maruk amat ya...wkzzz...tapi beberapa minggu terakhir ini saya mempunyai mimpi baru...bersama teman-teman lama yang mempunyai mimpi yang masih pending untuk Radio kami.

Harapannya dengan mimpi ini saya bersama teman-teman seperjuangan bisa membangkitkan kembali Radio kami dengan lebih banyak digemari, bahasa radionya banyak penggemarnya atau pendengarnya, trus banyak iklannya dan yang jelas harus lebih TOP dari sebelumnya...malah kalau bisa lebih menghasilkan lagi dari pada radio saudaranya...amiinnn...

Tambahan mimpinya lagi adalah membuat acara-acara di negara tetangga, bertemu dan berkumpul bersama teman-teman di Singapura, Johor dan Malaysia. Semoga saja ada sahabat-sahabat yang bermimpi sama seperti saya. Kita akan sama-sama membuat strategi-strategi baru untuk mewujudkan mimpi-mimpi ini.

Rabu, 12 Oktober 2011

2/3 Wanita Merasa Terhina Disebut 'Ibu Rumah Tangga'

Apalah artinya sebuah nama, rupanya bagi beberapa ibu nama sangat berarti. Menurut riset terbaru, 2/3 wanita yang tidak bekerja di kantor merasa terhina apabila mereka disebut ibu rumah tangga.

Survei tersebut dibuat oleh Mothercare dan diikuti oleh 2.000 ibu. Dalam survei itu terungkap 2/3 ibu memprotes sebutan 'housewife' (ibu rumah tangga) untuk ibu yang tidak bekerja di kantor. Para ibu tersebut lebih suka disebut sebagai 'stay-at-home mum'.

Para ibu yang merasa terhina dengan sebutan 'ibu rumah tangga' itu merasa nama tersebut mengandung konotasi negatif. Sebutan itu juga terkesan meremehkan peran mereka di rumah.

Sedangkan nama 'stay-at-home mum' lebih mengesankan positif karena merefleksikan tugas sebenarnya dari seorang ibu yaitu mengutamakan pengasuhan anak. Para ibu tersebut juga merasa pekerjaan rumah seharusnya menjadi tanggungjawab bersama suami dan istri.

"Zaman sudah berubah dan jelas para ibu ini merasa mereka kini lebih modern dan mungkin ingin nama yang lebih menggambarkan peran mereka," ujar konsultan keluarga dari Mothercare Liz Day.

Keinginan para ibu itu rupanya tidak sesuai dengan kenyataan yang mereka rasakan. Sebagian besar ibu yang menjadi responden mengaku mereka lah yang mengerjakan sebagian besar pekerjaan rumah seperti membersihkan, mencuci, memasak dan berbelanja.

Hampir 50% ibu yang disurvei merasa pasangan mereka berharapa merekalah yang memang mengerjakan tugas domestik lebih banyak. Para pria berpikir demikian karena mereka beranggapan istri tidak bekerja seharian di luar rumah.

Survei tersebut juga mencari tahu bagaimana perasaan para ibu soal penerimaan masyarakat terhadap mereka. Hampir 50% ibu beranggapan rata-rata orang berpikir mereka membosankan karena tidak ada hal menarik yang bisa dibicarakan. Cukup banyak juga responden yang merasa dianggap tidak terlalu istimewa dibanding ibu bekerja.

Melihat dari survei tersebut, Liz Day mengatakan, apapun posisi Anda sekarang, ibu bekerja atau stay-at-home mum, hal yang harus diutamakan adalah kebahagiaan anak. "Memasak makanan seimbang dan memastikan mereka bisa mencapai tahap perkembangan sesuai umurnya," tambah Day.



sumber wolipop.com

Selasa, 11 Oktober 2011

Kehadiran Sahabat Bantu Kurangi Stres pada Anak

Anak-anak juga bisa mengalami stres dan melampiaskannya pada perilaku yang tidak menyenangkan. Menurut penelitian, hal itu bisa diatasi dengan membiarkan si kecil bermain dengan sahabatnya.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, ada banyak hal yang bisa menyebabkan anak stres. Misalnya karena sikap orang tua, trauma hingga masalah dengan teman. Baca berita selengkapnya di sini.

Namun Anda tak perlu lagi khawatir, menurut sebuah penelitian terbaru, sahabat si kecil bisa memberikan pengaruh yang menenangkan pada hormon stres ketika dirinya merasa tegang. Selain menenangkan, seorang sahabat juga bisa membuat kepala mereka dingin dan mengambil keputusan tanpa memihak.

"Satu hal yang menarik mengenai penemuan ini adalah sahabat sebagai penenang, bukan hanya teman biasa," ujar Ryan Adams, asisten profesor pediatri dari Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, seperti dikutip dari MSN.

Untuk melihat dampak persahabatan ini, Adams dan rekannya mengumpulkan 103 murid dari kelas lima dan kelas enam yang memiliki teman baik. Dalam penelitian itu, setiap hari anak-anak diwajibkan untuk menulis buku harian sebanyak lima kali.

Mereka juga diminta mengisi kuesioner yang dirancang untuk menunjukkan seberapa baik perasaan mereka terhadap diri sendiri, orangtua, saudara kandung, sahabat, teman, guru dan orang lain. Saat mengisi diari tersebut, anak-anak juga diminta untuk meludah ke dalam botol. Gunanya untuk menganalisa tingkat kortisol --hormon stres-- dalam tubuhnya.

Hasil yang ditemukan tentu tak mengejutkan bahwa anak-anak lebih bahagia ketika sang sahabat berada di dekatnya. Yang cukup mengejutkan adalah, kehadiran sahabat bisa bantu menghindari anak dari dampak fisik pengalaman negatif. Anak-anak tidak memproduksi kortisol sebanyak ketika mereka tidak ditemani oleh sahabatnya.

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa sahabat bisa memberikan pengaruh positif. Kehadiran seorang sahabat bisa membantu anak-anak bernegosiasi dengan situasi stres," jelas Patrick Tolan, direktur Youth-Nex dari University of Virginia Center.



sumber wolipop.com